Jakarta, Katasandi.id – Kegiatan Executive Education Program For Young Political Leaders (program pendidikan bagi para pemimpin muda) angkatan II yang diselenggarakan Golkar Institute telah resmi ditutup. Penutupan kegiatan yang dilakukan secara daring itu dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Sabtu (10/7/2021).
Dalam sambutannya, Airlangga menaruh harapan agar kader-kader muda yang telah dididik di Golkar Institute mampu menjadi teknokrat di bidang politik, ekonomi dan kepemimpinan. Meski dalam kondisi pandemi, baginya, pendidikan tetap bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, secara online.
“Ini adalah anak-anak muda yang beruntung bisa mengikuti program pendidikan sekalipun dalam situasi pandemi Covid yang tidak mudah. Dalam situasi ini Partai Golkar tetap berkiprah terutama untuk melakukan pendidikan kepada kader-kadernya”, jelas Airlangga.
“Kalau anak muda memiliki kemampuan di bidang politik, ekonomi dan kepemimpinan, ini tentunya Partai Golkar akan meluluskan lebih banyak teknokrat-teknokrat yang tentunya akan berperan penting dalam posisi-posisi strategis baik itu di legislatif maupun di eksekutif”, ujar Airlangga yang juga Ketua Dewan Pembina Golkar Institute.
Di tengah pandemi Covid ini, Airlangga juga menyampaikan bahwa Partai Golkar memiliki kepedulian. Hal itu diwujudkan dengan pembentukan Yellow Clinic dan pemberian layanan vaksin bagi masyarakat.
“Dan hari ini Yellow Clinic telah memfasilitasi vaksinasi sebesar 12 ribu masyarakat. Ini kuotanya mulai dari Jakarta, Bandung, dan hari ini di Cilacap. Semarang sudah. Bogor sudah, kemudian Kendal, Surabaya, Bali dan Wonosobo. Dan ini akan terus bergerak”, ujar Menko Perekonomian itu.
Ketua Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily, dalam laporannya mengatakan bahwa para peserta telah menyelesaikan tugas akhir, yaitu dengan membuat desain pemenangan baik untuk Pileg maupun untuk Pilkada.
“Tadi diakhir acara, dilakukan presentasi kelompok tugas-tugas dari kami, dan alhamdulillah mereka sudah sangat siap untuk menjadi politisi. Sudah sangat siap untuk menyampaikan bagaimana merumuskan konsep pemenangan dan merumuskan kebijakan publik. Jadi kalau untuk itu Pak Ketum, ini luar biasa. Kami bangga dengan para peserta yang menunjukkan intelektualitasnya dari mereka yang pada dasarnya adalah orang-orang yang kompeten”, ujar Ace.
Salah satu peserta dari DKI Jakarta, Jesslyn Katherine mengungkapkan bahwa salah satu dari materi pendidikan ini adalah untuk merumuskan kebijakan publik yang berkualitas.
“Kita disini memiliki tujuan yang sama, yaitu bagaimana untuk menjadikan pelayan publik yang dapat diandalkan, yang mampu mentransformasi institusi politik di Indonesia untuk menjadi lebih inovatif, akuntabel, dan transparan”, ujar Jesslyn.
Sementara itu, peserta asal Sulawesi Tenggara, Alam Nasrul menyebut bahwa Golkar Institute akan menjadi wadah pemikir bagi Partai Golkar.
“Kami dan teman-teman sangat berharap Golkar Institute ke depan menjadi think tank Partai Golkar yang siap beradaptasi setiap perubahan”, kata Nasrul. (Rls/Ks)