Jakarta, Katasandi.id – Tokoh senior Partai Golkar yang juga pakar ekonomi pembangunan, Ginandjar Kartasasmita menjelaskan bahwa pascareformasi jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami kenaikan pesat. Pada 2003, jumlah kelas menengah sebanyak 37,7% dari jumlah penduduk. Kemudian meningkat drastis pada 2017 menjadi 70%. Kenaikan ini sangat berpengaruh terhadap pembangunan Indonesia.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber pada Executive Education Program for Young Political Leader 4 (Program pendidikan bagi pemimpin muda), Golkar Institute Angkatan 4, hari kedua, Selasa (26/10/2021), di Ruang Learning Management System (LMS) Golkar Institute, Kantor DPP Partai Golkar.
“Masyarakat kelas menengah ini yang membawa perubahan. Kelas menengah ini penting untuk pembangunan”, paparnya.
Ginandjar juga mengatakan bahwa dasar dari pembangunan Indonesia adalah tujuan negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Ginandjar, saat ini banyak kemajuan yang telah dicapai Indonesia. Berbagai kemajuan itu pun mendapat pengakuan dunia internasional. Namun begitu, di tengah Pandemi Covid 19 ini, Indonesia kembali dihadapkan pada meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran.
“Kemiskinan dan penangguran menunjukkan penurunan. Hanya, sejak pandemi, kemiskinan dan pengangguran naik kembali”, ujarnya.
Selanjutnya, Ginandjar menerangkan mengenai strategi baru dalam pembangunan. Menurutnya, prioritas pembangunan negara yang utama adalah pendididikan.
“Siapa prioritasnya? Bukan ekonomi. Tapi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, teknologi, pengetahuan, capacity building”, papar Ginandjar saat menjelaskan strategi baru dalam pembangunan.
Di akhir sesi, Ginandjar berpesan kepada kader-kader muda untuk menjadi kader-kader terbaik Partai Golkar dan Indonesia.
“Kalian harus jadi kader bangsa yang baik”, pesan Ginandjar. (Ks)
