banner 728x250

BRIN: Mari Jaga dan Lindungi, Buoy Deteksi Tsunami ini Milik Masyarakat Bengkulu

banner 120x600

Bengkulu, Katasandi.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali lakukan sosialisasi teknologi buoy deteksi tsunami (InaBuoy) kepada masyarakat yang rentan terhadap ancaman bencana tsunami di seluruh Indonesia. Sosialisasi kali ini merupakan yang ke-7 dilakukan oleh BRIN, dimana sebelumnya sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi di Muara Baru, Kab Malang, Bali, Banten, Pangandaran, dan Cilacap. Sosialisasi dilakukan secara offline di Aula UPTD Pelabuhan Perikanan Pulau Baai Bengkulu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, Selasa (02/11).

Terpilihnya Bengkulu sebagai salah satu dari 6 lokasi pemasangan InaBuoy yang sudah dilakukan oleh BRIN dikarenakan di wilayah pesisir Bengkulu merupakan daerah rawan terhadap ancaman gempabumi yang dapat berpotensi menimbulkan tsunami. Selain itu terdapat juga megathrust yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan gempa yang signifikan.

Dr. Dwi Abad Tiwi yang mewakili Plt. Kepala Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – BRIN dalam sambutannya mengatakan pemasangan InaBuoy merupakan amanah dari Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami.

“InaBuoy merupakan tugas khusus dari Presiden RI kepada BRIN (yang dulu masih bernama BPPT) untuk melaksanakan inovasi teknologi deteksi tsunami. Program tersebut merupakan program kebencanaan berskala nasional, tepatnya sejak bencana tsunami yang berturut-turut terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah serta Pandeglang, Banten pada Tahun 2018 lalu,” terang Tiwi.

Lebih lanjut, Tiwi mengatakan pemerintah sejak tahun 2006 lalu telah melaksanakan pengembangan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dengan target pemasangan InaBuoy di 23 lokasi di Indonesia. Namun, jumlah tersebut tidak pernah tercapai karena sebagian besar Buoy yang terpasang menjadi korban vandalisme, sehingga tidak dapat difungsikan dengan baik.

Dirinya pun menginformasikan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2021, BRIN telah melakukan pemasangan InaBuoy di perairan barat daya Bengkulu. Tiwi menyadari bahwa dalam berinovasi untuk mewujudkan teknologi alat deteksi tsunami yang handal tidak bisa sendirian, namun membutuhkan peran serta semua pihak, baik dari masyarakat, nelayan, pelaku usaha perikanan tangkap, hingga koordinasi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga InaBuoy yang manfaatnya sangat besar bagi masyarakat Bengkulu.

Dirinya menambahkan, sosialisasi InaBuoy di Bengkulu diadakan dengan tujuan 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang adanya potensi ancaman tsunami di sekitar tempat tinggalnya; 2) Mensosialisasikan teknologi deteksi dini tsunami berbasis buoy kepada stakeholder dan masyarakat; 3) Meningkatkan peran stakeholder dan masyarakat untuk aktif ikut serta dalam menjaga dan melindungi InaBuoy; serta 4) Mengurangi risiko vandalisme terhadap infrastruktur InaBuoy yang telah dipasang di perairan Bengkulu.

Dukungan untuk menjaga InaBuoy juga disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Ir. Sri Hartati. Dirinya berterima kasih kepada BRIN karena telah menjadikan Bengkulu sebagai salah satu lokasi pemasangan InaBuoy. Lebih lanjut Sri menyampaikan kehadiran InaBuoy di Bengkulu menjadi penting dan strategis, terutama dalam upaya mitigasi bencana tsunami.

“Kalau alat ini rusak, peringatan dini bisa tidak berjalan, sirene bisa tidak berbunyi sebagai tanda peringatan terjadinya tsunami. Tugas kita bersama untuk menjaga InaBuoy, sehingga alat ini dapat mengirimkan data lebih cepat ke BMKG dan masyarakat Bengkulu memiliki kesempatan waktu lebih panjang untuk evakuasi ke shelter tsunami yang telah disediakan,” imbuhnya.

“Dengan dilibatkannya para nelayan tangkap purse seine dan pancing tonda merupakan langkah yang tepat dalam upaya memperkuat mitigasi bencana tsunami di Bengkulu, karena kapal-kapal merekalah yang akan sering berjumpa dengan InaBuoy BRIN,” ujar Sri.

Komitmen Bersama Jaga dan Lindungi InaBuoy

Dalam sosialisasi ini, BRIN turut mengundang seluruh stakeholders terkait seperti BPBD, Polairud, Lanal, Dinas Kelautan dan Perikanan, KSOP, BMKG, Universitas Bengkulu, HNSI, Balmon, PSDKP, dan perwakilan kelompok nelayan. Mereka semua yang hadir menandatangani komitmen bersama untuk menjaga dan melindungi InaBuoy yang sudah dipasang di perairan barat daya Bengkulu. Komitmen tersebut juga merupakan sebuah langkah untuk mencegah terjadinya vandalisme terhadap InaBuoy. BRIN menganggap sosialisasi adalah kegiatan yang sangat penting kedudukannya dalam menjaga dan melindungi keberadaan InaBuoy BRIN. Selain itu, sosialisasi juga sebagai bentuk kegiatan mendiseminasikan hasil inovasi teknologi BRIN kepada masyarakat luas.

Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi ini dilakukan edukasi kepada masyarakat nelayan yang melaut dengan wilayah tangkap di sekitar lokasi pemasangan InaBuoy Bengkulu, dengan harapan mereka akan ikut berpartisipasi untuk mengamankan infrastruktur InaBuoy. (Ks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *