Bengkulu – Polri segera memulai program perekrutan khusus untuk mendukung program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan yang diinisiasi oleh pemerintah Kabinet Merah Putih. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, perekrutan ini adalah bagian dari implementasi kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang akan melibatkan sekitar 600 anggota baru.
“Kami akan merekrut 600 orang yang berasal dari Bakomsus dan SIPSS. Mereka akan dioptimalkan dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat,” kata Sandi di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Sandi menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan langkah awal program ini kepada seluruh pejabat utama dan Kapolda melalui rapat virtual pada Senin lalu.
“Kapolri segera menindaklanjuti kebijakan Presiden terpilih untuk mendukung program ketahanan pangan dan makan bergizi yang melibatkan langsung peran kepolisian di lapangan,” kata Sandi.
Demikian di Polda Bengkulu, langkah persiapan sudah mulai dilakukan. Pada Rabu (30/10/2024), Biro SDM Polda Bengkulu mengundang sejumlah instansi terkait persiapan penerimaan Bakomsus tersebut.
Rapat digelar di Aula Awaloedin Djamin Polda Bengkulu, dan dihadiri dari berbagai unsur baik dari internal Polda Bengkulu, instansi Pemda dan Pengawas Eksternal (SMSI Bengkulu).
Karo SDM Polda Bengkulu Kombes Pol Sih Harno melalui Kabag Dalpers AKBP Juda Trisno Tampubolon mengatakan, rapat bersama stake holder tersebut adalah membahas penerimaan Bakomsus TA 2024 yang akan segera dibuka.
Dia memaparkan rencananya Polri akan merekrut sebanyak 600 orang baik dari Bakomsus maupun dari SIPSS (sekolah inspektur polisi sumber sarjana). Dia juga menuturkan anggota-anggota ini nanti akan bekerja sama membantu menyiapkan ketahanan pangan.
“Mulai dari penyiapan lahan, dari padi, kemudian menyiapkan tanaman- tanaman lainnya, palawija, jagung dan sebagainya, maupun juga bagaimana untuk berkolaborasi untuk pemenuhan makan siang gratis sesuai dengan standar gizi yang ada. Makanya dibutuhkan polisi-polisi yang paham untuk itu, supaya bisa berkolaborasi dengan sebaik-baiknya,” tutur Juda.