banner 728x250

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri : Kebijakan Gubernur Rohidin Terkait Pembelajaran Tatap Muka Dinilai Sukses

banner 120x600

Provinsi Bengkulu, Katasandi.id – Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menegaskan pembelajaran tatap muka di tengah pendemi Covid-19, khususnya bagi siswa Madrasah dan Pondok Pesantren, jelas pemberlakuannya perlu didorong semua pihak.

Mengingat metode pembelajaran daring yang selama ini dilaksanakan, justru lebih banyak memberikan dampak negatif bagi siswa akibat terkendala banyak hal. Mulai dari permasalahan sarana pembelajaran (laptop/ android) hingga permasalahan jaringan/ sinyal yang sering terganggu bahkan blank spot di wilayah pedesaan.

Mungkin gambar 2 orang, orang duduk dan teks yang menyatakan 'ka Pembahasan: Penanganan Bencana dan Bantuan Sos an Tatap Muka untuk Madrasah dan Pondok Pesantren d GUBERNUR KETUA OMISI VII D'

“Teman-teman dari lintas fraksi di Komisi VIII DPR RI ingin mendengarkan langsung beberapa agenda penting salah satunya program pembelajaran tatap muka. Dan kami melihat Bengkulu jauh lebih siap dari pada daerah lain. Artinya Bengkulu ketika kami melaksanakan Rakor dengan Kementerian Agama dengan BNPB, Insyaallah akan bisa dijadikan contoh kesiapan tatap muka,” terang Yandri Susanto usai Pertemuan Tim Komisi VIII DPR RI dengan Gubernur Bengkulu dan stakeholder terkait membahas Penanganan Bencana dan Bantuan Sosial Serta Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Madrasah dan Pondok Pesantren di Provinsi Bengkulu, di Ruang Pola Pemprov Bengkulu, Rabu (19/05).

Mungkin gambar 2 orang, orang berdiri dan teks yang menyatakan 'BEF sert PERTEMUAN TIM KOMISI VIII DPR RI GUBERNUR KULU DAN JA IARAN SERTA EHOLDER Dalam Rangka Pembelajaran san: Penanganan untuk Madrasa dan Bantuar ndok Pesantre asi Bengkulu'

Lanjut Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri, diketahui kebijakan yang dilaksanakan Gubernur Rohidin beserta jajaran terkait pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMA sederajat di Bengkulu, menunjukkan tidak ada ledakan kasus Covid-19. Hal ini juga membuktikan bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah telah dilaksanakan secara baik, oleh pihak sekolah, siswa dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

“Jadi kami apresiasi Gubernur Bengkulu beserta jajaran bahwa Bengkulu sudah memulai sejak 15 Februari 2021, itu artinya dengan segala kesiapan dan kekompakan antara pemerintah dan masyarakat, itu bisa dilaksanakan. Jadi jangan hanya pasar saja yang ramai, sekolah juga harus aktif kembali dan tentunya dengan prokes yang ketat,” pungkasnya. (KS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *