Jakarta, Katasandi.id – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap agar para alumni pendidikan Golkar Institute mampu menjadi pemimpin yang menerapkan kebijakan-kebijakan yang efektif dan menyejahterakan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat membuka Executive Education Program For Young Political Leaders (program pendidikan bagi para pemimpin muda) untuk angkatan ke-3, Senin (23/8/2021) secara daring. Pendidikan eksekutif ini akan digelar mulai tanggal 23 hingga 28 Agustus 2021.
“Saya berharap dengan proses pembelajaran akan melahirkan politisi-politisi muda yang bukan saja mampu menduduki posisi strategis ke depan, namun mampu mengarahkan dan mempengaruhi jalannya pemerintahan dengan kebijakan-kebijakan yang tepat dan efektif untuk mensejahterakan masyarakat, baik di tingkat nasional maupu daerah baik di tingkat provinsi hingga di desa-desa”, kata Airlangga.
Selain membuka kegiatan pendidikan, Airlangga juga memberi pengantar dialog publik berjudul “Tantangan Demokrasi Kita di Masa Pandemi”. Menurut Airlangga, pandemi Covid 19 membuat semua negara mencari formula penanganan yang tepat. Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga terus berupaya memberikan solusi yang terbaik dengan tetap mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi.
“Dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang membalik tata kehidupan global. Tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam pengendalian Covid-19. Apalagi saat ini muncul berbagai varian Delta yang penularannya sangat cepat. Semuanya dalam proses trial and error. Tidak ada contoh sempurna yang bisa menjadi resep mujarab yang secara otomatis bisa diterapkan di suatu negara”, terang Airlangga.
“Untuk itulah, sebagai Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, saya berusaha melaksanakan amanat Presiden agar memitigasi dampak kesehatan sekaligus ekonomi. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah”, paparnya
“Pemerintah juga menganggarkan triliunan rupiah untuk bantuan sosial bagi warga terdampak. Kerja keras pemerintah ini diapresiasi banyak pihak, bahkan dinilai sebagai negara yang relatif berhasil memitigasi dampak ekonomi akibat pandemik. Pada kuartal kedua tahun ini, Indonesia sudah keluar dari krisis dengan pertumbuhan 7,07 persen”, lanjutnya.
Berkaitan dengan wajah demokrasi Indonesia di tengah pandemi ini, Airlangga optimis demokratisasi di Indonesia akan tetap berjalan baik. Menurutnya, apa yang dilakukan Golkar Institute melalui pendidikan singkat ini adalah upaya meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia.
“Apa yang dilakukan Golkar Institute dengan melakukan pendidikan seperti ini, sekalipun di masa pandemi, tidak menyurutkan kita untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita. Partai Golkar berkomitmen untuk memperkuat sistem presidensial dengan meningkatkan peran institusi-institusi politik sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Kita tidak mungkin setback dalam menjalankan demokrasi kita”, kata Ketua Dewan Pembina Golkar Institute itu.
Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa peserta pendidikan ini diikuti sebanyak 40 orang peserta dari hasil seleksi yang cukup ketat. Mereka berasal dari berbagai provinsi dan dengan mempertimbangkan keterwakilan perempuan.(Rls/Ks)