Bengkulu, Katasandi.id – Terkait mahalnya pembuatan baju seragam kelas X wali murid was-was, karena pihak ketiga yang ditunjuk pihak sekolah SMA Negeri 7 Kota Bengkulu menetapkan harga bervariasi dan tidak terbuka berapa harga baju perstel.
Saat dikonfirmasi pada murid (1/11) yang sudah mengukur terdapat perbedaan harga perstel pakaian batik, ada yang 300 dan ada yang lebih.
Dan juga saat murid menanya pada pihak yang mengadakan pakaian tersebut berapa harga pakaian lainnya, pihak pengadaan baju seragam tersebut tidak mau merinci.
Pihak pengadaan barang tersebut lebih menawarkan agar murid memesan baju dan sepatu, karena nanti ada pemeriksaan seragam dari pihak sekolah kata murid yang kami rahasiakan namanya, mengutip dari penyampaian pihak pengadaan seragam.
Pada hari senin (1/11) wartawan kami datang mengkonfirmasi kepihak pengadaan baju seragam Anoza Konveksi, menanyakan terkait penjahitan pakaian, bertemu langsung dengan ibu Elly saat dikonfirmasi beliau mengatakan bahwa mereka tidak ada peralatan menjahit dan mengaku bahwa pakai tersebut dipesan langsung dari Bandung. Namun kita jelas usaha konveksi katanya, menutup pembicaraan.
Setelah itu kami konfirmasi dengan orang tua murid, biasanya kata orang tua murid kalau tukang jahit ada mesin dan peralatan untuk menjahit, begitu juga dengan konfeksi, tapi ini Tidak nampak.
Selain itu, rasa was-was tersebut apabila anak murid tidak memakai seragam saat pemeriksaan kedisiplinan , murid bisa kena sangsi. Jadi mau tidak mau kami harus berusaha memesan tutup orang tua murid yang kami rahasiakan nama nya.
Kami berharap kepada pihak sekolah dan komite, sebagai perpanjangan tangan kami untuk dapat memperjelas berapa harga baju seragam dan yang mana yang wajib kami pesan, dan apa bila pesanan baju anak kami kebesaran atau kekecilan apa ada fasilitas untuk memperbaiki di tempat kami pesan sekarang, tutup orang tua murid.(Jlg/is)
Sumber : beritakita.click