banner 728x250

Simak Pengalaman Kampanye Efektif Dari Ahmed Zaki Iskandar

Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dalam Kesempatan memberikan Materi di Golkar Institute, Jumat (9/7/2021).
banner 120x600

Jakarta, Katasandi.id – Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar membagi pengalaman kampanye politik di Pileg dan Pilkada yang pernah ia lakukan. Menurutnya, kampanye efektif itu tidak selalu menggelar pertemuan terbuka di lapangan. Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber pada program Executive Education Program For Young Political Leaders (program pendidikan bagi para pemimpin muda) angkatan ke-2, Jumat (9/7/2021) yang dilakukan secara daring.

“Kampanye yang efektif itu tidak harus di lapangan bola. Tapi yang penting kita mau bekerja, mau turun ke masyarakat”, jelas Zaki.

Ahmed Zaki yang juga menjadi Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta juga menjelaskan bahwa dalam Pilkada, kandidat calon juga harus mempunyai komunikasi yang bagi dengan partai-partai politik peserta Pilkada.

“Harus bisa membuka komunikasi politik dengan partai politik-politik lainnya.”, sambunnya.

Kepada kader-kader muda Golkar, Ahmed Zaki mengutarakan tiga tips dalam kampanye yang pernah ia lakukan. Pertama, peningkatkan persona pribadi dalam hal “branding” dan menekankan kekuatan serta keahlian individu. Agar dapat menonjol, strategi branding harus terdengar dan terlihat berbeda.

“Misalnya saya saat mencalonkan diri sebagai Bupati Tangerang Periode 2013-2018, Saya mengusung branding : “Muda & Peduli”. Artinya bahwa saya merupakan kandidat yang paling “muda” dibanding kandidat yang lain, sekaligus memberikan pesan kalau saya adalah kandindat yang peduli masyarakat. Inilah yang membedakan saya dengan kandidat yang lain”, jelas Zaki.

Kedua, menurut Zaki adalah membuat rencana yang jelas terhadap isu yang ingin diangkat. Masyarakat ingin mendengar calon menawarkan beberapa solusi, bukan hanya sampai memahami persoalan.

“Misalnya, isu kemiskinan, isu pembangunan, isu lapangan kerja, dsb. Dari isu-isu tersebut, kemudian tawarkan solusinya, dengan bahasa yang mudah dipahami”, lanjut Zaki.

Tips ketiga adalah memilih saluran komunikasi yang tepat. Memilih saluran yang digunakan oleh mayoritas audiens calon pemilih.

“Berdasarkan survei dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan) baru-baru ini menunjukkan bahwa 60,6 persen generasi Z atau generasi muda yang lahir tahun 1995-2005 mengakses berita politik melalui akun media sosial. Dengan demikian, saluran komunikasi yang efektif saat ini adalah media sosial (facebook, IG, Twitter)”, pungkas Zaki.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *