banner 728x250

Target 2 Besar Terbaik, Walikota Helmi Hasan Minta OPD Terus Berinovasi

banner 120x600

Kota Bengkulu, Katasandi.id – Menurut Walikota Bengkulu Helmi Hasan, sebenarnya Kota Bengkulu sudah banyak berinovasi dengan memunculkan program-program yang sangat luar biasa. Namun kelemahan selama ini terletak pada pelaporan indeks daya saing daerah, Jum’at (21/5)

Oleh karena itu, Helmi minta kepada seluruh OPD selain untuk terus berinovasi juga harus membuat pelaporan yang lengkap. Tahun 2020 dari penilaian tahun 2019, Kota Bengkulu peringkat 60 dari 500 kota se-Indonesia.

Tapi Helmi yakin Kota Bengkulu bisa mendapatkan peringkat terbaik kedua. Kenapa peringkat 2, karena kata Helmi dari hasil kunjungannya ke banyak daerah, cuma ada 1 daerah tingkat 2 di Indonesia ini yang memang diakuinya lebih baik dari Kota Bengkulu. Itu pun wajar, karena APBDnya 6 teriliun lebih.

Ini disampaikan Helmi saat menghadiri sekaligus membuka acara Pendampingan Terhadap Perangkat Daerah Pemetaan Ekosistem Inovasi/Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan Inovasi Daerah tahun 2020, di Guest House Kantor Walikota.

“Target kita menjadi dua terbaik. Saya sudah keliling, cuma ada satu daerah tingkat dua yang bisa menyaingi kita. Kita bisa nomor dua, saya optimis. Bahkan bukan satu hal yang mustahil kita bisa jadi yang terbaik. Ini masalah pelaporannya yang kurang, sehingga belum banyak diketahui oleh pusat. Ini bukan soal riya atau ikhlas, tujuan kita membuat pelaporan agar kemudian juga bisa membawa kemanfaatan dan hidayah bagi daerah lain,” ujar Helmi.

Hadir dalam rapat tersebut wakil walikota, sekda, asisten, staf ahli dan beberapa kepala OPD terkait yang terlibat dalam pengisian indeks diantaranya DPMPTSP, Disperindag, PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi, Bapenda, BPKD, Satpol PP, bagian ortala dan bagian pemerintahan.

Menurut Helmi, ini adalah acara yang sangat penting. Karena setiap OPD betul-betul diuji dan diukur soal kemampuan dan inovasi-inovssinya. Maka di sini Helmi minta OPD terus berinovasi.

“Banyak inovasi-inovasi kita yang bisa dilaporkan. Maka mulailah merumuskan apa inovasi yang akan dibuat di masing-masing OPD. Harus ada program-program baru dan capaian-capaian kerja. Keluarlah dari zona nyaman. Kadang saat kita dipaksa baru bisa keluar inovasinya,” demikian Helmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *